close
angkajituhoki88.com

Jumat, 01 Juni 2012

Tarif SMS Baru, Telkomsel Berbenah Diri

PT. Telekomunikasi Selular (Telkomsel) memandang perubahan skema interkoneksi SMS menjadi berbasis biaya bukan sebuah hal baru bagi operator. Kondisi ini tidak ada bedanya dengan interkoneksi voice yang sudah diberlakukan sebelumnya. 

"Secara prinsip tidak ada beda. Interkoneksi SMS hanya menyesuaikan dengan platform voice saja. Bagi industri, ini bukan sebuah masalah" jelas Ricardo Indra selaku General Manager Corporate Communication PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) kepada VIVAnews, Jumat 1 Juni 2012.
Dalam menghadapai interkoneksi SMS baru ini, Telkomsel sudah menyiapkan bisnis modelnya. Mereka tinggal menyesuaikan saja. Telkomsel otomatis akan melakukan penyesuaian terhadap perubahan skema interkoneksi SMS, namun Ricardo belum membeberkan lebih lanjut langkah penyesuaian operator terbesar di Indonesia.

"Yang pasti, promo-promo tetap berlangsung," katanya.

Telkomsel pun mentaati keputusan pemerintah. Menurut Indra, pemberlakuan skema baru ini sudah mempertimbangkan kepentingan konsumen dan industri.
Terkait dengan kemungkinan tren pengguna beralih ke layanan instant messaging, ia memandang hal ini sebagai hal yang positif.
"Jadi SMS bukan satu-satunya layanan lagi," tambahnya.
Terlebih lagi, tren sedang beralih dari layanan dasar menuju layanan yang berbasis data.

Ricardo memastikan bahwa meski mulai banyak muncul layanan alternatif, bukan berarti mematikan layanan dasar telekomunikasi.
"Itu tetap akan ada, malah sekarang kecenderungannya layanan dasar itu voice, SMS, dan broadband," jelasnya.
Kementerian Kominfo dan BRTI sejak 11 Desember 2011 telah mengumumkan tentang rencana pemerintah untuk mengubah skema tarif SMS. Skema interkoneksi SMS yang sebelumnya Sender Keep All (SKA) menjadi berbasis biaya (cost-based).
Dengan skema ini, operator pengirim SMS harus berbagi pendapatan sebesar Rp23 per SMS dengan operator penerima SMS. Pembagian ini bagi penyelenggara telekomunikasi yang menerima dan menyalurkan trafik SMS kepada pengguna.

Dalam skema SKA yang berlaku sebelumnya, operator pengirim SMS tidak berbagi alias gratis saat mengirimkan SMS ke operator penerima. Ini dipandang tidak adil bagi kesehatan bisnis penyelenggara telekomunikasi.
 
Sumber : teknologi.vivanews.com/
 
Sumber : teknologi.vivanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar